Targetkan bantuan tepat sasaran, KMU Unidar Rilis Data Hasil Survei Korban Bencana di Tial dan Tengah-Tengah - KMU UNIDAR AMBON

Targetkan bantuan tepat sasaran, KMU Unidar Rilis Data Hasil Survei Korban Bencana di Tial dan Tengah-Tengah

Share This

Gempa bumi yang terjadi di Kepulauan Maluku 26/09/2019 tepatnya di daerah Pulau Seram, Pulau Ambon dan sekitaran Pulau Lease dengan kekuatan 6,5 Magnitudo serta ratusan kali gempa susulan dalam kurun waktu seminggu terakhir memberikan dampak yang sangat besar untuk Masyarakat Maluku pada Khususnya dan masyarakat Indonesia pada umumya, akibat dari fenomena alam ini, menelan korban jiwa sebanyak 35 orang meninggal dunia serta kerugian harta benda lainnya yang menambah penderitaan masyarakat yang tertimpa bencana.
Sebaran titik lokasi pengungsian di Desa Tial dan Tengah-Tengah

Dilihat dari sisi pemahaman serta pengetahuan masyarakat terhadap bencana dan ketahanan maupun kesiapan masyarakat dalam menghadapi bencana alam, kondisi masyarakat di Maluku terlihat sangatlah minim pemahaman terhadap bencana alam, kebanyakan diantaranya menggunakan insting untuk menyelamatkan diri tanpa ada pemahaman lebih dalam secara meyeluruh untuk menghadapi kondisi seperti ini. Guna mengurangi korban jiwa maupun kerusakan lainnya, hal ini bisa kita lihat pada amanat Undang Undang Kebencanaan Nomor 24 Tahun 2007 dimana pemerintah di daerah menjadi penanggung jawab dalam penyelengaraan penaggulangan bencana didaerah, salah satunya tentang mitigasi kebencanaan.

Mitigasi sering dipakai untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat dalam menghadapi bencana serta mengurangi resiko bencana, sebagaimana amanat Undang Undang Nomor 24 Tahun 2007, penaggulangan bencana harus berdasarkan prinsip-prinsip penanggulangan bencana yaitu: cepat dan tepat, prioritas, koordinasi dan keterpaduan, berdaya guna dan berhasil guna, transparansi dan akuntebilitas, kemitraan, pemberdayaan, nondiskriminatif, nonproletisi.
Namun, yang menjadi perhatian sekarang ini adalah banyaknya masyarakat yang mengungsi dikarenakan ketakutan masyarakat akan gempa bumi yang diseratai bahaya tsunami akibat gempa. Sebagaimana yang terjadi di Aceh tahun 2004, maupun yang terhadi di Palu tahun lalu. Dilain sisi banyaknya masyarakat yang mengungsi didaerah ketinggian diakibatkan banyaknya rumah warga yang rusak ringan, rusak berat, maupun rusak total. Di Pulau Ambon tepatnya Kabupaten Maluku Tengah, Kecamatan Salahutu merupakan daerah yang paling terkena dampak gempa bumi 6,5 magnitudo kemarin, misalnya Negeri Liang, Negeri Waai, Negeri Tulehu, Negeri Suli, Negeri Tengah-Tengah dan Negeri Tial.

Menyikapi hal tersebut Kreativitas Mahasiswa Universitas Darussalam Ambon (KMU) sebagai salah satu lembaga Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM)  di Kampus Universitas Darussalam Ambon membentuk relawan untuk membantu masyarakat di Daerah kecamatan Salahutu sebagai tugas kemanusiaan, titik fokus lokasi kerja KMU ada pada Negeri Tial dan Negeri Tengah-Tengah serta sebagian warga negeri Suli yang mengungsi di wilayah Negeri Tial, selama bertugas dilapangan hal yang menjadi skala prioritas KMU adalah pendataan dari segala aspek yang terjadi paska gempa diatas, selain itu KMU juga membantu memberikan informasi, mendistribusikan sembako maupun bantuan lainnya lewat posko yang dibangun di Dusun Hanie Negeri Tial. KMU sendiri beranggotakan Mahasiswa Univeritas Darussalam Ambon yang berpusat di Kampus Induk Wara di Kota Ambon. Dalam menjalankan tugas dilapangan mereka dibantu oleh beberapa alumni Universitas Darussalam Ambon serta para tenaga Dosen yang bertugas dilingkup Universitas Darussalam Ambon.

Dimana ada bencana disitu pasti ada bantuan, pasti juga ada relawan yang menjadi tenaga lapangan untuk membantu meringankan beban masyarakat. Hal ini yang menjadi motif pengerak bagi sebagian mahasiswa Universitas Darussalam Ambon yang tergabung dalam KMU bergerak membantu Korban bencana yang terjadi di Pulau Ambon. Sebagai relawan yang siap ditugaskan dilapangan KMU sendiri membekali relawannya untuk belajar mengakses data dan menginput data. Tujuannya bukan sekedar membangun posko penyaluran bantuan, akan tetapi harus mampu mengelola data dengan lengkap guna bekerja dilapangan mempermudah segala akses informasi sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

TIM KMU yang bertugas di titik Pengungsian "Tarengball" Desa Tengah-Tengah
Sebelum bekerja dilapangan para relawan yang tergabung dalam Kreatifitas Mahasiswa Univeritas Darussalam Ambon (KMU) harus menugaskan tim khusus untuk mengambil data dilapangan, tujuannya adalah data tersebut mejadi titik gerak para relawan untuk bekerja dan mengenal medan serta mengakses informasi baik kedalam maupun keluar, misalnya data mempermudah para relawan untuk mendeteksi berapa jumlah korban, berapa jumlah kerusakan yang terjadi, berapa jumlah warga selamat berdasarkan varietas umur, berapa jumlah titik pengungsian dan dimana saja, apa saja yang menjadi kebutuhan para pengungsi, serta mempermudah pamong desa maupun pemerintah negeri untuk mengakses informasi terkait dengan kondisi masyarakatnya, memberikan informasi kepada masyarakat terkait sanak family yang menjadi korban, memberikan informasi kepada masyarakat umum terkait kondisi yang sebenarnya terjadi, selebihnya adalah mempermudah donatur untuk memberikan sumbangan dan santunan terhadap korban.
Form Survei Data Korban Bencana di Maluku
Form yang dipajang di setiap tenda agar memudahkan semua unsur mengetahui kondisi umum dalam tenda

Form Hasil Survei yang dipajang di Tenda
Foro Form dengan Pengungsi di Daerah Kayu Putih Desa Tial

Selama bertugas dilapangan kurang lebih satu minggu, baik mencari informasi, mendata, dan menginput data, relawan KMU Alhamdulillah  telah mendata sebanyak 80% Kepala Keluarga dari 785 KK penduduk Negeri Tial yang mengungsi ada 90% di beberapa titik yang berbeda di Hutan dan Pegunungan di sekitar Negeri Tial dan sisanya mengungsi di RINDAM yang ada di Negeri Suli,  terdapat 46% Laki-laki yang mengungsi dari 1.927 jiwa yang terdaftar pada data negeri Tial, dan  48%  perempuan yang mengungsi dari total 1839 jiwa, ibu hamil 19 jiwa, balita dan batita 182 jiwa , usia dini 69 jiwa, anak SD 252 orang, SMP 151 orang, SMA 133 orang, Lansia 169 jiwa, Disabilitas 23 jiwa. 

Dari 186 tenda yang dipakai sebagai tenda pengungsian terdapat 80% Kepala Keluarga di Negeri Tial,  90 tenda kategori baik layak pakai dan 96 tenda bocor tidak layak pakai,  sementara ada 164 tenda terpal, tenda platon 2 buah, dome 1 buah, tenda family 1 buah, tenda jenis lainnya 17 buah .

Sementara untuk Negeri Tengah-Tengah terdapat  sekitar 1129 jiwa yang mengungsi dibeberapa titik yang berbeda, ada sekitar 632 KK, dimana jumlah penduduk laki-laki 819 jiwa, prempuan 941, ibu hamil 18 jiwa, balita dan batita 179 jiwa, usia dini 89 jiwa, anak SD 274 jiwa , SMP 143 jiwa, SMA 133 jiwa, Lansia 177 jiwa, Disabilitas 24 jiwa. Ada 186 tenda yang digunakan oleh para pengungsi. Terdapat 70 tenda baik layak pakai, dan ada 116 tenda bocor yang tidak layak pakai. Selanjutnya ada 169 pengungsian yang menggunakan tenda terpal, tenda dome 1 buah, tenda pelaton 1 buah, lainnya 11 buah.

Untuk masayarakat Negeri Suli yang mengungsi di Negeri Tial jumlah 29 Kepala Keluarga, Laki-Laki 29 jiwa, perempuan 41 jiwa, Ibu Hamil 3 jiwa, Balita dan batita 14 jiwa, SD 12 jiwa, SMP 10 jiwa, SMA 2 jiwa, Lansia 6 orang. Sementara untuk tenda ada 6 tenda yang dipakai oleh pengungsi Negeri Suli, tenda terpal yang digunakan ada 5 buah  dan ada 1 buah tenda plenton, tenda layak pakai ada 3 buah dan tenda bocor dan tidak layak pakai ada 3 buah.

Hasil Survei Korban Bencana di Desa Tial dan Tengah-Tengah

Jumlah total anggota rumah tangga yang mengungsi untuk daerah Tial, dan Tengah-Tengah serta sebagian masyarakat Suli yang mengungsi di Tial yaitu ada 1.255 KK, Laki-laki 1.785 jiwa, perempuan 2.022 jiwa, ibu hamil 40 jiwa, balita dan batita 375 jiwa, usia dini 158, SD 538 orang, SMP 304 orang, SMA 268 orang, Lansia 352 jiwa, Disabilitas 47 jiwa.

Dengan hasil survei ini diharapkan agar semua pihak dapat mengetahui titik lokasi dan kondisi yang ada agar bantuan dapat tersalurkan sesuai kebutuhan dan tepat sasaran. Untuk informasi detail bisa menghubungi kami KMU Unidar Ambon.

Pages